Selasa, 24 Juli 2012

Dulu, yang Tersembunyi

               Kala masa abu-abu putih masih melekat dalam keseharian kita, aku seringkali memperhatikan sosokmu dari lantai kelasku, lantai paling tinggi yang ada di sekolah kita. dari sudut itulah mataku dengan bebasnya memperhatikan setiap gerak-gerikmu yang rasanya tak ingin ku lewatkan meski se-inchi pun. meski sedetikpun

               Setiap hari ketika langkah ini baru saja sampai di dekat gerbang sekolah, fikiran ini selalu tergelitik untuk mencari wujudmu yang sebenarnya aku tak punya urusan dan keperluan sama sekali. hanya saja aku butuh alasan yang mampu menjelaskan kepada mata dan hati ku bahwa pagi itu cerah. jadi jika mereka tiba-tiba bertanya darimana aku yakin bahwa pagi itu cerah.. aku hanya cukup menjawab bahwa, hari ini aku sudah melihatmu. yaa.. kau lah alasannya

               Di Lantai 3, terdapat dua saksi bisu yang dengan setia mendengar tawa kecilku saat aku menemukan dan memandangi sosokmu. yaitu dia, dinding angkuh tempat punggungku bersandar dengan setia sembari diri ini mencari mu. satu lagi, dia adalah besi pembatas tembok lantai, dimana saat pagi hari terasa dingin bagi tanganku yang bertumpu dengannya. cukup dingin bagi kulit yang merindukan genggaman tanganmu

                Sulit bagi cowo pengecut ini untuk mengucap cinta dan menarasikan perasaan ini di depanmu. tersiksa memang menyembunyikan perasaan yang entah apa namanya. belum pantas rasanya diakui sebagai cinta. pemendaman yang menyakitkan ini memang butuh penjelasan yang tegas, sedikit ungkapan dan keberanian agar rasa ini tak bertepuk sebelah tangan. 
               hehh, jangankan bertepuk sebelah tangan, kau pun tak menyadari bahwa tangan ini ingin melemparkan perhatian dan kepedulian terhadapmu.

               Ingin rasanya ku coba menceritakan rasa ini ke orang terdekatmu, agar mereka bisa menjadi saksi bahwa tak ada ilusi dan animasi yang tersembunyi dalam rangkaian kata.. 
"aku menginginkan dirimu". 
aku bosaan! cukup bosan jika hanya berbicara dengan dinding dan besi yang selalu mempertontokan sikap datar mereka kepadaku, sekalipun mereka tak pernah mengucap lelah ketika mendengarkan curahan hati seorang cowok cengeng ini. ya aku memang tolol!

               aku tolol karena aku tahu masih banyak perempuan diluar sana yang kupikir masih lebih baik yang setidaknya bisa aku dapatkan ... memang sih tidak dengan gampang, tapi setidaknya tidak sesulit lisan ini berbicara cinta kepadamu. terlalu kelu! ahh!

               aku tahu, dibandingkan dengan perempuan-perempuan yang cantik kau bukanlah yang paling cantik. maaf.. tapi kau berbeda. kau dapat membuat hati ku mempunyai pandangan berbeda dari definisi cantik itu sendiri. kau bisa menyusun arti kata cantik dengan kelebihan dan tentunya kekuranganmu sendiri tanpa terikat oleh arti harfiah cantik secara umum. atau setidaknya arti cantik yang sering digambarkan oleh teman-temanku. 

               saat itu kuputuskan,

               untuk menguatkan otot kaki

               meneguhkan hati

               untuk kembali menyusuri setiap anak tangga yang dengan setianya menunggu ku
               saat ku merasa cukup lelah untuk menjadi penggemar mu yang tersembunyi

               tangga yang berujung kepada peraduanku

               Lantai 3 ...

               tempat dimana aku bebas melihat dan menyaksikan indahnya ciptaan Tuhan

               yang bernama .. 

               Dirimu ..


Dari penggemarmu yang pengecut : )




Tidak ada komentar:

Posting Komentar