Sabtu, 16 Juni 2012

fakta jatuh cinta


Jatuh cinta .
Hal yang lumrah namun tidak murah.

Perasaan jatuh cinta kepada pasangan atau lawan jenis banyak ditemukan saat masa remaja atau saat sedang pubertas. Karena produktivitas hormon pada saat remaja cukup optimal dan sedang dalam keadaan klimaks, Yaa.. kira-kira bisa dibilang begitu. Mangkanya pas kita dalam keadaan suka atau jatuh cinta pada seseorang biasanya timbul perasaan seneng, berharap, bahagia sampai perasaan bingung, galau dan marah. Semua itu gak Cuma karena bawaan psikologis kita tapi juga ada sebab atau peran serta dari jaringan tubuh kita.

Gue pernah baca artikel isinya, ada seorang profesor dari salah satu Univertsitas di Amerika mengatakan bahwa saat seseorang jatuh cinta maka otaknya akan mengeluarkan hormon dopamine dan hormon norepinephrine dalam jumlah yang banyak. Hormon dopamine adalah 'pleasure chemical', yakni hormon yang membuat timbulnya rasa bahagia yang luar biasa. Sementara hormon norephinephrine mirip hormon adrenalin. Yaitu memicu anggota tubuh seperti jantung, pembuluh darah, dan kelenjar keringat, hingga mengalami gejala-gejala seperti deg-degan, muka memerah, keringat dingin, dan lain-lain. 

Namun meskipun otak akan mengeluarkan hormon dopamine dan hormon norepinephrine dalam jumlah yang banyak, orang yang jatuh cinta juga akan mengalami penurunan level penyaluran rangsangan diantara sel-sel saraf otaknya. Dampaknya di psikis oleh orang yang bersangkutan yaitu memendam harapan dan khayalannya. Kemudian pada akhirnya akan menjadi 'terobsesi' untuk mendapatkan si doi. 

Jika sudah seperti ini pheromones (zat yang disekresikan oleh suatu organisme, yang mempengaruhi tingkah laku organisme lain dari spesies yang sama) yang akan bekerja, kemudian inilah yang membuat munculnya keberanian untuk melakukan pedekate, hingga akhirnya menyatakan cinta pada si doi

Secara gak sadar ternyata saat kita sedang jatuh cinta banyak hormon-hormon dan jaringan dalam tubuh yang ikut berperan serta untuk memberikan sensasi jatuh cinta yang bikin melayang-layang, berharap dan berkhayal bahkan sampai-sampai bisa terobsesi untuk mendapatkan si dia. Kalo dipikir-pikir kita patut bersyukur juga lho,  Allah menciptakan hormon ini untuk kita bisa menikmati nikmatnya jatuh cinta.

 Karena coba bayangin kalo hormon dopamine dan hormon norepinephrine diciptakan bukan untuk memberikan sensasi bahagia dan tenang saat jatuh cinta, melainkan malah membuat produksi parasit Entamoeba Histolytica atau Bakteri Shigella, yaitu parasit dan bakteri yang menyebabkan seseorang terkena penyakit Disentri alias Mencret!

Kalo hormon-hormon itu diciptakan untuk menyebabkan orang mencret, pastinya kisah cinta setiap orang akan menjadi kisah hidup yang tragis bahkan menyedihkan. Coba bayangin, disaat kita suka sama salah satu temen kita di sekolah trus kita mau usaha untuk pedekate-in dia, bukannya rasa bahagia yang tercipta, malah sensasi kebelet bahkan merinding enjoy yang timbul. Setiap pengen ngomong “I miss you” yang keluar malah “misi yoo, kebelet”. Tentunya itu gak akan asik, dan gak akan ada orang yang jadian kalo setiap jatuh cinta bukannya pedekate sama si dia, malah pedekate sama WC sekolah

          Terus setiap pengen ngajak nonton, bukannya nikmatin filmnya tapi malah nikmatin enjoy nya bulak-balik ke toilet twenty one. tragic
         
          Maka dari itu ini salah satu bukti bahwa Allah menciptakan kita, bahkan alam ini secara lengkap dan seimbang. Sampai hal-hal yang kecil dan detail pun – seperti hormon dan jaringan dalam tubuh – ALLAH sudah mengaturnya dengan baik dan sempurna. jadi kalo ada sesuatu yang membuat kita sakit dan merugikan kesehatan kita, itu bukanlah akibat dari Allah tapi akibat dari kesalahan dan kerakusan kita sendiri

          Demikian kuliah subuh kali ini, semoga bermanfaat untuk kalian semua dan menjadi pelajaran bagi kita semua. Mari kita tutup dengan membaca istighfar sebanyak-banyaknya (astaghfirullahal adzim) dan membaca hamdalah (alhamdulillahi robbil ‘alamin) ….

Hahaha enggak guys gw ga lagi kuliah subuh, Cuma emang tumben aja ya gue ngomong serius gini sok-sok scientist muda. Tapi ya ngga apalah, jarang-jarang :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar